Kontroversi Daihatsu Jepang dan Prospek Industri Otomotif Indonesia Tahun 2024

Skandal Daihatsu Jepang dan Nasib Industri Otomotif RI di 2024. (Foto: MNC Media)
 
Kasus manipulasi uji keselamatan tabrakan yang dilakukan oleh Daihatsu Motor Co. Ltd Jepang di akhir 2023 telah menciptakan gempar dalam dunia otomotif. Dampak dari skandal ini kemungkinan besar akan dirasakan oleh PT Astra International Tbk (ASII), perusahaan otomotif raksasa Indonesia, beserta anak perusahaannya, PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Berita ini berawal dari pengumuman Daihatsu Jepang pada hari Rabu (20/12/2023) mengenai keputusannya untuk menghentikan pengiriman seluruh kendaraan yang diproduksi di pabriknya. Keputusan ini diambil setelah hasil penyelidikan skandal keselamatan mengungkapkan adanya masalah pada 64 model kendaraan yang dihasilkan.

Sebuah lembaga independen melakukan penyelidikan terhadap Daihatsu setelah pada bulan April mengumumkan bahwa perusahaan otomotif berbasis Jepang tersebut terlibat dalam kecurangan dalam uji keselamatan tabrakan samping pada 88.000 mobil.

Daihatsu telah memproduksi sebanyak 1,1 juta kendaraan selama 10 bulan pertama tahun ini, dengan hampir 40 persennya diproduksi di luar negeri. Selama periode tersebut, perusahaan ini berhasil menjual sekitar 660.000 kendaraan di seluruh dunia, dan kontribusinya terhadap penjualan Toyota mencapai 7 persen.

Pada hari Rabu, Toyota mengumumkan bahwa model-model yang terdampak melibatkan pasar Asia Tenggara seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam. Selain itu, dampak juga dirasakan di negara-negara Amerika Tengah dan Selatan, termasuk Meksiko, Ekuador, Peru, Chili, Bolivia, dan Uruguay.

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan Astra Daihatsu Motor (ADM), yang memiliki fasilitas produksi di Indonesia, juga disebut dalam laporan tersebut.

Menanggapi kelanjutan skandal ini, manajemen Astra International akhirnya memberikan tanggapan resmi mengenai kontroversi uji tabrak yang melibatkan Daihatsu Jepang. Pernyataan ini disampaikan oleh Corporate Secretary ASII, Gita Tiffany Boer, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Gita mengungkapkan bahwa ADM adalah perusahaan yang mayoritas kepemilikannya dimiliki oleh Daihatsu Motor Co., Ltd dan Toyota Tsusho Corporation.

ADM bergerak dalam industri manufaktur kendaraan bermotor empat roda dengan merek Daihatsu atau merek lainnya di Indonesia.

Gita, dalam pengumuman pada Keterbukaan Informasi BEI pada hari Kamis (4/1/2024), menyatakan, "Kami telah meminta respons dan masukan dari ADM. Terkait aktivitas ekspor ADM, dampak keuangan pada perusahaan dari penangguhan sebagian ekspor ADM dianggap tidak signifikan."

Pada sisi lain, produk-produk dari Astra International (ASII) terus mendominasi dalam penjualan mobil dan motor.

Beberapa produk otomotif dari Astra International (ASII) tetap menjadi pemimpin di pasar Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. Hal ini dapat diamati dari dominasi pangsa pasar mobil dan motor yang masih dipegang oleh merek-merek yang diproduksi oleh Astra.

Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), volume penjualan mobil pada bulan November 2023 mencapai 84.390 unit. Penjualan ini mencakup penjualan unit di pasar domestik, dari pasar ke dealer atau wholesales, dengan peningkatan sebesar 5,02 persen secara bulanan (month-on-month/mom).

Selama periode Januari-November 2023, Toyota mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam industri otomotif nasional dengan menduduki peringkat tertinggi dalam daftar penjualan merek mobil terlaris. Toyota berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 30.916 unit, atau setara dengan 36,63 persen dari total penjualan wholesales selama periode tersebut.

 

 

 

 

 

1 comment:

Ads